 |
| Perwakilan dari pemerintah dan ketua OKP secabang Dompu pada saat pembukaan |
Kabupaten Dompu, SinarNTB.com - HMI, IMM, dan GMNI Cabang Dompu gelar dialog kebangsaan dengan tema "Pemuda dan Mahasiswa Sebagai Tongkat Estafet Kemajuan Bangsa Menuju Indonesa Emas 2045". Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 19:00 Wita - Selesai di Gedung PKK Dompu.
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh beberapa OKP Nasional. Diantaranya adalah GP Ansor, Pemuda Muhammadyah, NW DI, KAMMI, PMII dan OKP lokal lainnya serta dihadiri Wakil Bupati Dompu H. Sahrul Parsan, ST., MT sebagai Keynote Speaker sekaligus membuka secara resmi agenda dialog kebangsaan, pada Kamis (18/08/2022).
Wakil Bupati Dompu, H. Sahrul Parsan, ST., menerangkan bahwa pemuda harus memiliki kapasitas ilmu yang memadai, apalagi dalam menghadapi era digital, industri 4.0.
"Era digital saat ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama untuk menuju Indonesia Emas 2045," Terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Dompu Raya, Ajunnarfid menyampaikan bahwa cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 akan terhambat jika pemuda dan mahasiswa membentuk jembatan penghalang antara satu dengan yang lainnya.
Kata dia, maka pemuda dan mahasiswa harus bersatu jangan ada perpecahan karena roda estafet kepemimpinan ada di tangan pemuda dan mahasiswa saat ini.
"Pemuda dan mahasiswa harus kreatif memiliki konsep serta gagasan yang memadai. Jika tidak dimiliki kualitas diri maka akan tersingkirkan, yang lebih parah lagi degradasi generasi berdampak pada kehancuran Negara apa lagi di era digital 4.0 saat ini," jelasnya.
Selain itu, Ketua Umum GMNI Cabang Dompu, Haedir menyebutkan bahwa kegiatan ini, pemuda dan mahasiswa harus memiliki kualitas diri yang mumpuni. Caranya adalah dengan meningkatkan budaya membaca dan diskusi.
"Untuk menopang pemanfaat kualitas pemuda, mahasiswa dan pemerintah daerah harus menyediakan lapangan kerja sebagai wadah untuk mensejahterakan generasi," tuturnya.
Selain itu, Ketua Umum IMM Cabang Dompu, Subhan menerangkan bahwa pemuda dan mahasiswa harus bersatu, bukan karena berbeda bendera organisasi membuat sekat yang satu dengan yang lainnya.
"Adanya agenda ini bukan berarti HMI, GMNI dan IMM tidak bisa membuat agenda masing-masing. Ini merupakan tauladan terhadap generasi, sehingga pada momentum 17 Agustus 2022 adalah langkah menyatukan pemuda dan mahasiswa untuk mencapai Indonesia Emas 2045," terangnya.
Penulis : Muhafid
