 |
| Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Bima yang sedang menyampaikan aspirasi |
Kabupaten Bima, SinarNTB.Com - Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Bima, kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Resor Bima Kota, pada Kamis (8/9/2022).
Masa demonstran menuntut pertanggungjawaban Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi atas luka-luka yang dialami mahasiswa massa aksi, pasca ricuh dalam aksi tolak kenaikan harga BBM yang digelar pada Senin lalu.
Koordinator Lapangan Cipayung Bima, Firdaus menyebutkan tindakan polisi yang menangani demo ricuh dengan gas air mata, tidak boleh dilakukan, karena tidak hanya menyebabkan luka tapi ada banyak efek lain yang ditimbulkan gas air mata karena mengandung bahan kimia.
"Gas air mata menimbulkan sesak nafas, mata infeksi, belum lagi ada massa kami yang kepalanya bocor," beber Firdaus.
Masa aksi yang tergabung dalam Cipayung Bima meminta pertanggung jawaban kepada Kapolres Bima Kota atas kejadian tersebut dan mengubah SOP penangan demonstrasi.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi, terlihat langsung keluar menemui massa di depan Markas Polres Bima Kota, dalam pernyataannya, Kapolres meminta maaf atas bentrokan yang menyebabkan kader HMI terluka.
"Saya sebagai Kapolres Bima Kota, dan mewakili anggota, saya memohon maaf atas insiden yang telah terjadi," ujar Rohadi.
Selain itu, ia juga mengarahkan kepada mahasiswa, jika ada yang terluka maka bisa dilaporkan untuk ditindaklanjuti.
"Kami akan proses sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Sehubungan dengan SOP penggunaan gas air mata, Rohadi mengatakan hal tersebut sudah sesuai aturan, ia pun mengungkapkan, polisi sering diprovokasi tapi pihaknya semaksimal mungkin menahan diri.
Kata dia, kami tetap mengedepankan upaya persuasif. Pihaknya juga meminta mahasiswa menyampaikan pendapat dengan tertib.
"Kami mendukung apapun yang temen-temen mahasiswa lakukan. Kami bukan musuh mahasiswa kami hanya mengawal. Silakan berdemo, tapi jaga ketertiban dan keamanan," pungkasnya.
Penulis : Ahmad Al-faruq
