Mataram, SinarNTB.Com - Aliansi Rakyat NTB Menggugat, turun aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB. Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Mataram, yang tergabung dalam demonstrasi tersebut, pada Selasa (6/9/2022).
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram, Yudistira mengatakan, massa aksi yang tergabung dalam puluhan aliansi di Mataram, menuntut DPRD menolak dengan tegas kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kenaikan harga BBM tentu ini sangat memukul dan memberatkan rakyat atas kebijakan presiden," ungkap Yudis, di depan Gedung DPRD NTB.
Menurut Yudis, saat ini rakyat masih berjuang memulihkan ekonomi pasca pandemi. Namun, pemerintah malah menaikkan harga BBM yang akan berdampak terhadap kenaikan inflasi di Indonesia khususnya di NTB.
"Kita menyaksikan sendiri harga bahan pokok meningkat, daya beli masyarakat berkurang. Ini membunuh masyarakat," ujar Yudis.
Ia mengatakan, jika 65 anggota DPRD NTB tidak mau menemui massa aksi, maka seluruh massa akan memaksa masuk ke Gedung DPRD NTB.
"Kita paksa masuk, jika Ketua DPRD tidak mau menemui para mahasiswa," tegas Yudis.
Menanggapi demonstrasi tersebut, Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda mengaku akan bersama para massa aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di NTB.
"Kami sudah sepakat bersama 65 anggota DPRD NTB, untuk berdiskusi membahas semua tuntutan massa aksi," kata Isvie saat menemui massa aksi.
Namun audiensi itu pun gagal dilakukan. Pasalnya, para massa aksi tetap memaksa masuk ke gedung DPRD NTB.
Sementara itu, salah satu masa aksi Adi mengatakan ada beberapa mahasiswa mengalami luka-luka dalam betrok tersebut.
"Ada yang sobek kepalanya. Ada yang kena pukul di bawah telinga. Semua yang luka itu mahasiswa Unram Laki-laki semua dan sudah mendapatkan perawatan di medis center," tutupnya.
Penulis : Ahmad Al-faruq