Kabupaten Dompu, SinarNTB.Com - Demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di Depan Kantor DPRD Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat diwarnai kericuhan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu sempat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang melakukan penjagaan aksi tersebut.
Demonstrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di gedung DPRD Kabupaten Dompu dipicu karena kekecewaan mahasiswa yang tidak kunjung ditemui oleh anggota DPRD.
Kapolres Kabupaten Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S.I.K melalui Kasi Humas Ipda Akhmad Marzuki mengatakan, demonstrasi massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) awalnya sempat ricuh beberapa anggota Kepolisian yang mengamankan jalannya aksi tersebut karena terkena lemparan batu yang dilakukan oleh mahasiswa.
"Demonstrasi penolakan kenaikan BBM yang dilakukan oleh massa HMI awalnya ricuh, akan tetapi dengan kesigapan pihak kepolisian melakukan negoisasi serta merangkul adek-adek mahasiswa di Polres sehingga dapat menemukan jalan keluarnya dan dapat diselesaikan dengan kepala dingin," beber Ahmad Marzuki.
Ia mengatakan berkembangnya informasi bahwa ada salah satu mahasiswa yang diamankan di Mapolres Dompu pasca terjadi kericuhan tersebut tidak benar, namun yang dilakukan ialah pertemuan langsung Kapolres Dompu bersama mahasiswa dari HMI di Mapolres Dompu.
"Pertemuan untuk membahas solusi bukan penahan," terangnya.
Kata dia, adanya informasi laporan bahwa terjadi pemukulan yang dilakukan oleh personil Polres Dompu akan dilakukan penyelidikan terlebih dahulu.
"Jika benar dilakukan oleh anggota akan di proses sesuai ketentuan yang berlaku," terangnya.
Adapun korban mahasiswa yang pasca keributan sudah di berikan pengobatan langsung oleh Polres Dompu di RSUD Kabupaten Dompu.
"Sedang dilakukan perawatan intensif dan semakin membaik," tuturnya.
Penulis : Ahmad Al-Faruq