Kabupaten Bima, SinarNTB.Com - Dengan adanya dugaan penyelewengan anggaran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) pihak sekolah SMAN I Woha menggelar audiensi terbuka dengan wartawan yang ada di Kabupaten Bima, Rabu, (19/10/2022).
Kepala Sekolah SMAN I Woha, Khairul Juhdi S.Pd megatakan, yang perlu diketahui bersama bahwa terkait anggaran tahun 2021. Ia di SK kan pada tangal 6 Agustus. Angaran PIP dari pemerintah pusat, yang berhak mendapatkan beasiswa itu sendiri adalah siswa yang lengkap berkas persyaratannya.
"Kami mengajukan ke pusat untuk mendapatkan angaran PIP tahun 2021 sejumlah 500 orang. Tetapi yang lolos dan cair hanya 316 orang dan yang tidak lolos sebanyak 239 orang. Dan anggaranya dikembalikan ke khas negara," ujarnya
Khairul menjelaskan, faktor yang melatar belakangi sehingga tidak bisanya pencarian terhadap 239 orang tersebut adalah tidak lengkapnya beberapa berkas yang menjadi persyaratan dalam mendapatkan beasiswa tersebut.
Seorang wartawan yang hadir dalam audiensi tersebut, Syamsudin mempertanyakan, kenapa tidak ada inisiatif dari pihak sekolah untuk memangil orang tua murid terkait masalah angaran yang dikembalikan ke khas negara sehingga orang tua murid mengetahuinya.
"Ini kan, waktunya sudah sangat lama, seakan-akan pihak sekolah tidak mau pusing dan tidak ada inisiatif untuk mencarikan langkah solutif terkait masalah beasiswa angaran PIP ini," bebernya.
Khairul menjawab pertanyaan tersebut dan mengungkapkan, ada beberapa usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah yang pertama yaitu ada rapat pertemuan dengan orang tua murid tapi hanya beberapa orang tua murid yang hadir.
"Begitupun dengan lewat media sosial juga tapi tidak ada respon dari orang tua murid," jelasnya.
Kata dia, sosialisasi yang bisa pihaknya lakukan ini harus seperti apa. Karena usaha yang pihaknya lakukan ini sudah sangat maksimal.
"Kami meminta kepada saudara-saudara sekalian agar bisa memberikan solusi terkait problem angaran PIP tersebut," terang Khairul.
Selain itu, seorang wartawan bernama Man menegaskan, angaran yang dikembalikan itu apakah ada kemungkinan untuk pencairannya kepada anak sekolah yang dibatalkan pencairan tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Fahril SE langsung menjawabnya bahwa problemnya adalah, adanya pengembalian anggaran tersebut, karena keterlambatan siswa itu sendiri untuk memasukkan bahan-bahan yang menjadi syarat untuk mendapatkan beasiswa PIP.
"Kami sudah melakukan beberapa kali pengaduan terhadap pihak pemerintah yang menangani beasiswa PIP tersebut, dan tanggapan dari penelitian pusat katanya akan segera dicairkan terkait beasiswa yang sempat tertunda tersebut," tutupnya.
Penulis : Ahmad Al-faruq