Kabupaten Bima, Sinarntb.com - Pada Senin (13/02/2023) Badan Eksekutif Mahasiswa menggelar dialog publik dengan mengusung tema "Tantangan dan Solusi dalam Penanganan Kasus Demam Berdarah di Bima".
Ketua Panitia, Sahrul mengatakan, tema ini diusung karena kejadian DBD di Bima sangat krusial dan menjadi trending topik di lingkungan akademik dan sosial.
"Oleh karena itu kami mengusung tema ini dan sebagai mahasiswa agar dapat memberikan solusi atas kasus ini," terangnya.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Stikes Yahya Bima menyebutkan, fenomena yang terjadi sampai hari inj di Bima, terdapat 172 kasus dan 12 orang dinyatakan telah meninggal dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Ini menandakan penanganan kasus DBD di Bima sedang dalam permasalahan besar," bebernya.
Pembicara (I) Ns., Junaidin S.Kep., M. K.M., menjelaskan bahwa mahasiswa kesehatan sebagai insan akademik memiliki tanggung jawab sosial untuk mengambil bagian dalam memberikan health education kepada masyarakat untuk menekan angka kejadian kasus demam berdarah.
"Penerapan 4 M dalam kasus DBD. menguras bak mandi, menutup penanmpungan air, mendaur ulang barang bekas dan memantau jentik nyamuk," terangnya.
Sementara itu, Pembicara (II) Arif Sofyandi S.Kep., M.K.M., AKK., menyebutkan, puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat harus terus melakukan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat agar warga mengerti tentang konsep penyakit sekaligus mengenai penatalaksaan klinisnya.
"Agar kalau ada deteksi dini. Warga segera membawa penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," terangnya.
Arif mengatakan, identifikasi epidemiologi, pembagian, penggunaan bubur abate dan fogging sangat perlu dilakukan untuk menekan kasus yang terjadi. Segala upaya harus dilakukan agar lebih banyak nyawa yang terselamatkan.
Kata dia, Dinas Kesehatan sebagai pengambil kebijakan harus memastikan bahwa setiap stake holder dan pemangku kebijakan harus
memastikan langkah-langkah strategis yang diambil tidak hanya terukur tetapi juga dapat menurunkan angka kasus DBD di Bima.
"Komunikasi, koordinasi dan konsultasi ke berbagagai pihak juga perlu dilakukan agar dapat saling bahu-membahu dan bergorong royong untuk saling membantu sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam menanggulangi DBD di Bima." tutupnya.(*)
Penulis : Ahmad Al-Faruq