Mataram, sinarntb.com - Perhelatan Balap Motor Kelas Dunia MotoGP 2023 sebentar lagi akan dihelat di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB tepatnya tanggal 13 hingga 15 Oktober 2023. Akan tetapi, ajang itu mendapat sorotan akibat penjualan tiket yang ditargetkan 60 ribu dapat terjual tetapi hingga Jumat, 6 Oktober 2023 baru 20 ribu yang terjual.
Menyikapi persoalan tersebut, Direktur Pariwisata, Ekonomi, Kreatif KAMMI NTB Irwan Julkarnain mengatakan, sepinya peminat menjadi bukti ketidakseriusan pemerintah dalam memberi atensi terhadap gelaran tersebut, sebagai upaya menggerakan minat masyarakat menyambut ajang balap motor kelas dunia itu.
"Pelaksanaan event MotoGP ini menjadi titik balik euforia masyarakat NTB untuk terus terlibat dalam menyukseskannya. Tentu hal ini di dorong dengan adanya kesadaran event MotoGP ini memberikan peningkatan di berbagai sektor, khsusnya sektor ekonomi yang menyasar para pelaku umkm, hotel, dan jasa transportasi," jelasnya.
Sementara itu, ia membandingkan kondisi pertama kali MotoGP diselenggarakan dengan gelaran di tahun 2023 ini. Menurutnya, tahun ini geliat MotoGP sangat menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tentunya keberhasilan event sebelumnya menjadi acuan untuk pelaksanaan MotoGP tahun 2023. Tetapi melihat kondisi hari ini, sulit rasaanya hal itu bisa terwujud. Apalagi target tahun 2023 tidak sebanyak sebelumnya," paparnya.
"Benar saja kurang lebih satu pekan sebelum gelaran, per September 2023 kemarin baru 20.000 tiket yang terjual. Artinya, sekitar 40.000 ribu tiket masih tersisa," ucapnya.
Ia menjelaskan, hal itu tentu menimbulkan banyak kekhawatiran karena event sebesar itu masih jeblok dari segi pengelolaan serta dalam lini bisnis lainnya yang secara tidak langsung akan berefek pada sektor lainnya, terlebih pada sektor UMKM.
"Perbincangan tentang event MotoGP kali ini juga rasanya sangat kurang. Apakah karena sudah mulai tidak diminati oleh masyarakat atau memang sistem kerja dari semua stakeholders terkhusus pemprov NTB belum cukup serius dalam menyambut perhelatan akbar dunia balap motor bergengsi tersebut," terangnya.
"Bayangkan saja Moto PG mandalika sudah tinggal menghitung hari dan sampai sejauh ini euforia dalam penyambutannya masih sangat sepi bahkan tidak terdengar hingar bingarnya ditengah masyarakat NTB," sambungnya.
Kemudian, ia pun menambahkan perlu adanya atensi besar dalam mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang ada.
"Kita tidak boleh menutup mata, bahwa ada banyak hal yang perlu di atisipasi termasuk faktor-faktor penghambat tidak suksesnya event MotoGP 2023. Kita bisa milihat dari kacamata event sebelumnya, WSBK kemarin sepi penonton," bebernya.(*)
Penulis : Nanang Sofian Putra
Editor : Ahmadiansyah