Sinarntb.com - Pada Selasa, 30 Januari 2024 telah dilakukan penangkapan pelaku ilegal loging di desa nanga kara mata air sori na'a desa nanga kara oleh BKPH bersama tim atas dasar adanya pengaduan masyarakat nanga kara bahwa di lokasi tersebut telah terjadi penebakan liar sehinga kepala resort dan jajarannya segera turun ke lokasi dan melakukan penangkapan terhadap pelaku tersebut.
Menurut Andriansyah, pada hari Selasa tanggal 30 Januari 2024 itu pula kepala balai BPKH tambora dan Pimpinan Direktur AWB diwakili oleh pihak nya melepasan pelaku yang melakukan pembabakan liar hutan di desa nanga kara lokasi mata air sori na'a desa nanga kara.
Atas kejadian pembabakan liar di lokasi mata air sori na'a desa nanga kara dan kebijakan melepaskan pelaku kejahatan hutan tersebut kuat dugaan kami telah terjadi pembiaran pelaku kejahatan ilegal loging yang dilakukan oleh pihak kepala balai BKPH Tambora dan Pimpinan AWB.
Atas insiden dan kejadian tersebut kami dari lembaga swadaya masyarakat Bima Corruption Watch (bcw) dan dalam hal ini direktur eksekutif BCW Andriansyah S.H meminta dan mendesak kepada kepala dinas lingkungan hidup dan kehutanan (DLHK) provinsi NTB lebih lebih PJ Gubernur NTB agar segera mencopot Kepala Balai Tambora serta mencabut izin PT AWB yang telah berani melepaskan pelaku kejahatan ilegal loging di lokasi mata air sori na,a desa nanga kara yang telah dilakukan oleh penangkapan oleh bkph tambora dan tim pada hari Selasa tanggal 30 Januari 2024 kemelarin.
"Karna memang dalam ketentuan ketentuan permen nomor 8 tahun 2021 Serta ketentuan UU nomor 41 tahun 1999 tentang perlindungan hutan, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan." bebernya.
Kata dia, serta peraturan pemerintah/PP No 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan itu sendiri.
Andriansyah, S.H menegaskan apa bila kejahatan dan kejadian seperti itu terus menerus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan BKPH yang lain mengambil contoh buruk di wilayah BKPH tambora dan melakukan hal yang serupa seperti itu sedangkan hutan dan tumbuh tumbuhan adalah paru paru dunia.
Andriansyah menambah satu pohon yang ditebang jauh lebih berharga ketimbang kepala oknum yang tidak bertanggung.
"Fiat Justitia Ruat Caelum tegakan hukum sewalaupun langit akan runtuh," tutupnya.
Penulis : Ahmadin