Notification

×

Iklan

Iklan

Pemblokiran Jalan di Desa Nata, Warga Resah dengan Peredaran Narkoba yang Melibatkan Anak-anak

Minggu, 22 Desember 2024 | Desember 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-22T09:03:54Z



Bima, SinarNTB.com - Pada Minggu pagi, 22 Desember 2024, terjadi pemblokiran jalan di Desa Nata, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Aksi ini dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk protes terhadap maraknya peredaran narkoba di desa mereka, yang melibatkan pemuda dan anak-anak di bawah umur.

Ketegangan di Desa Nata sudah mencapai puncaknya, dengan warga yang merasa resah akibat tingginya angka penangkapan yang melibatkan anak-anak kecil sebagai pengguna narkoba jenis sabu-sabu. Menyikapi hal ini, tim dari media @SinarNTB langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan wawancara dan mendapatkan informasi langsung dari masyarakat.

Syahrun, Ketua Pemuda Desa Nata, yang juga dikenal dengan sebutan Dae Rao, menjadi salah satu pihak yang diwawancarai oleh media ini. Ia menjelaskan bahwa pemblokiran jalan tersebut merupakan bentuk reaksi terhadap penangkapan-penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap anak-anak di bawah umur yang diduga terlibat dalam penggunaan narkoba. Menurutnya, ini bukanlah kejadian pertama, melainkan sudah terjadi beberapa kali.

"Sudah empat kali penangkapan dan penggerebekan terhadap masyarakat Desa Nata dengan total 8 orang, 4 orang di antaranya adalah warga Desa Nata, dan 4 orang lainnya berasal dari luar Desa Nata. Penangkapan ini terjadi pada waktu yang berbeda-beda," ujar Syahrun.

Ia menambahkan, sebagai Ketua Pemuda dan bagian dari masyarakat peduli, dirinya merasa sangat resah dan prihatin dengan kondisi ini. Banyak pemuda dan anak-anak yang menjadi korban dari maraknya peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat Desa Nata. Syahrun juga menekankan bahwa banyak di antara mereka yang terjebak dan menjadi korban dari jaringan narkoba tersebut.

"Sebagai Ketua Pemuda, saya ingin bertanya, kenapa yang ditangkap adalah anak-anak di bawah umur? Kenapa bukan para bandar narkoba yang seharusnya ditangkap?" lanjut Syahrun dengan nada kecewa.

Menanggapi pertanyaan wartawan @SinarNTB tentang adanya indikasi bandar narkoba di Desa Nata, Syahrun mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi informasi mengenai salah satu terduga bandar narkoba yang berinisial SH. Ia menyebutkan bahwa informasi tersebut diperoleh dari pemakai narkoba yang sudah ditangkap sebelumnya.

"Saya sudah mendapat informasi yang jelas tentang seorang terduga bandar narkoba yang berada di desa ini. Namanya inisial SH. Informasi ini saya dapatkan dari para pemakai narkoba yang sudah tertangkap," kata Syahrun.

Meskipun demikian, sempat terjadi insiden ketika masyarakat mencoba melakukan pengeledahan di rumah salah satu terduga bandar narkoba tersebut. Aksi tersebut dihalangi oleh aparat keamanan, baik dari Polres Bima maupun TNI, yang berjaga di sekitar lokasi. Pihak aparat penegak hukum memastikan bahwa proses hukum tetap dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Syahrun berharap agar tindakan tegas dapat segera diambil terhadap para bandar narkoba yang merusak generasi muda di Desa Nata. Ia meminta kepada aparat kepolisian dan TNI agar segera menangkap dan mengadili terduga bandar narkoba sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Harapan kami, sebagai masyarakat yang peduli, agar aparat penegak hukum segera bertindak tegas. Tangkap dan adili para bandar narkoba yang merusak masa depan anak-anak kami. Kami tidak ingin lagi melihat anak-anak kami menjadi korban," tutup Syahrun dengan penuh harap.

Aksi pemblokiran jalan ini menunjukkan betapa besar kepedulian masyarakat Desa Nata terhadap masa depan generasi muda mereka. Masyarakat berharap agar langkah-langkah yang lebih tegas dan efektif diambil untuk memberantas peredaran narkoba yang semakin meresahkan.

Penulis: Al Faruq
Editor: Ahmadiansyah 
×
Berita Terbaru Update