Notification

×

Iklan

Iklan

Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1446 H pada 31 Maret 2025, Mulai 1447 H Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal

Senin, 24 Maret 2025 | Maret 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-25T04:54:54Z


Sinarntb.Com–Muhammadiyah secara resmi menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang selama ini menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Penentuan 1 Syawal 1446 H ini didasarkan pada data astronomis yang menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada Sabtu Kliwon, 29 Ramadan 1446 H atau bertepatan dengan 29 Maret 2025 M pukul 17:59:51 WIB. Saat matahari terbenam di Yogyakarta, tinggi bulan masih berada di bawah ufuk, sehingga hilal tidak dapat terlihat. Oleh karena itu, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syawal ditetapkan jatuh pada 31 Maret 2025.

Selain menetapkan Idulfitri 1446 H, Muhammadiyah juga mengumumkan bahwa tahun ini menjadi momen terakhir penggunaan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah. Mulai tahun 1447 H, Muhammadiyah akan beralih ke sistem Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang menetapkan awal bulan Hijriah secara seragam di seluruh dunia.

KHGT berlandaskan prinsip bahwa bumi adalah satu kesatuan matlak global, sehingga awal bulan Hijriah akan ditentukan berdasarkan kriteria astronomis yang berlaku di seluruh dunia, bukan hanya berdasarkan posisi hilal di wilayah tertentu. Dengan sistem ini, diharapkan seluruh umat Islam dapat merayakan hari besar keagamaan pada tanggal yang sama tanpa perbedaan.

Perubahan metode ini diharapkan membawa dampak positif dalam menyatukan umat Islam secara global, khususnya dalam aspek ibadah dan penanggalan Islam. Muhammadiyah menilai bahwa sistem KHGT lebih relevan dalam konteks dunia modern yang semakin terhubung dan dapat menjadi solusi atas perbedaan penetapan awal bulan yang kerap terjadi di berbagai negara.

Dengan transisi ke KHGT, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu astronomi dan menjawab tantangan dalam mewujudkan kesatuan umat Islam. Keputusan ini pun diharapkan mendapat dukungan luas, sehingga dapat memperkuat persatuan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah sesuai tuntunan syariat. sumber: website muhammadiyah
×
Berita Terbaru Update